Kisah Seorang Wanita yang Melahirkan Anaknya di dalam Kubur


Kisah orang yang bepergian dan menitipkan janin anaknya sehingga istrinya melahirkannya dari dalam kubur

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid Ibn Ishaq, telah menceritakan kepada kami ‘Ashim Ibn Muhammad al-Umari dari Zaid Ibn Aslam dari ayahnya mengatakan:

“Ketika Umar Ibn Khaththab berkhutbah di hadapan orang banyak, lewatlah seseorang bersama puteranya yang di gendong diatas pundaknya. Umar berkata: “Aku tiak melihat burung gagak yang serupa dengan burung gagak lain melebihi keserupaan ayah dan anak ini.” Orang itu menjawab: “Demi Allah wahai amirul mukminin, ibu anak ini melahirkan setelah meninggal dunia!” Umar bertanya: “Aduhai, bagaimana itu bisa terjadi?” dia menjawab: “Aku bepergian dalam kafilah demikian dan demikian. Aku tinggalkan dia dalam keadaan hamil dan aku katakan kepadanya: “Aku menitipkan janin yang berada didalam perutmu kepada Allah. Setelah aku datang dari bepergianku, aku diberitahu bahwa bahwa istriku telah meninggal dunia. Suatu malam ketika aku duduk di Baqi’ bersama anak-anak pamanku, aku melihat ada seberkas cahaya yang menyerupai lampu dipekuburan. Aku bertanya kepada anak-anak pamanku: “Apa ini?” mereka menjawab: “Kami tidak tahu. Kami hanya melihat cahaya tersebut setiap malam dikuburan di fulanah.” Aku lalu mengambil kapak dan bergegas menuju kuburan itu. Ternyata kuburan itu terbuka dan anak ini berada dipelukan ibunya! Aku mendekat, kemudian ada suara yang berbicara kepadaku: “Wahai orang yang menitipkan kepada Tuhannya, ambillah kembali titipanmu. Kalau seandainya engkau juga menitipkan ibunya, tentu engkau akan mendapatinya juga.” Aku mengambil bayi tersebut dan serta merta kuburan itu kembali menutup.” Aku Ja’far berkata: “Aku bertanya kepada Utsman Ibn Zufar tentang kejadian ini, dia menjawab: “Aku mendengarnya dari ‘Ashim.”

.

Sumber: Buku ‘Mereka yang hidup lagi setelah mati’ karya Abu Bakar Ibn Abid Dunya, hal. 58-60 dengan penerbit Pustaka Salafiyah, Banyumas, 2009

Diambil dari http://formulahaji.com/kisah-orang-yang-bepergian-dan-menitipkan-janin-anaknya-sehingga-istrinya-melahirkannya-dari-dalam-kubur

14 responses

  1. nice post gan ;)

  2. ada buku versi ebooknya?

  3. Bismillah.
    La haula wa la quwwata illa billah.
    Afwan akhi…… apakah kisah ini shohih? Jika shohih, siapa yang menshohihkannya?
    Jika shohih ana akan membenarkannya, tapi jika tidak maka ini hanya akan menambah khurafat di sekitar kita.
    Baarokallahu fiik.

    Wallahu a’lam. Menurut buku itu sanadnya sudah disebutkan.

  4. Subhanallah

  5. subhanallah.. :)

  6. bismillah,

    Iya ya shahih gak ya, mirip kaya cerita-cerita Shufi. Wallahu a’lam.

  7. Catatan Kaki kisah ke-24 (Mereka yang Hidup Lagi Setelah Mati, Hal 60 Cetakan Pertama, Penerbit Pusataka Salafiyah):
    Sanadnya baik. Diriwayatkan juga oleh Penulis dalam kitab Mujabid Da’wah.
    Sanadnya baik selain ‘Ubaid Ibn Ishaq, dia dhaif, akan tetapi memiliki mutaba’ah di akhir atsar dengan riwayatnya’Utsman Ibnu Zufar yaitu Ibnu Muzahim: Shaduq.
    Pentahqiq: Abu Muadz Aiman Ibn ‘Arif Ad-Dimasyqi
    Kutipan Pengantar Penerbit:
    Mnusia lahir, hidup sekian tahun dan kemudian mati, adalah sesuatu yang biasa. Tetapi kalau setelah mati dia hidup lagi dan berinteraksi dengan orang lain dalam keadaan sadar, bukan mimpi, ini luar biasa! Dan ini bukan sekedar hasil imajinasi sang penulis. Juga bukan cerita tentang penampakan hantu yang menyerupai manusia yang sudah mati. Ini benar-benar kumpulan kisah nyata tentang orang yang sudah mati kemudian hidup lagi. Karena diperkuat oleh adanya sanad yang sebagiannya shahih, sebagiannya hasan, dan sebagiannya dhaif namun masih bisa dijadikan sebagai hujjah.

    Selesai Kutipan.
    Wallahu A’lam

  8. allahumma qad tubtul an ilayka

  9. Subhanallah. Allahu Akbar.
    Semoga Allah jadikan akhir hayat kita dalam keadaan husnul khatimah. Amin.

  10. apakah kita bisa menerimam memakai dan menyebarkan sebuah cerita yang salah satu periwayatnya dhaif

  11. Subhanallah:)
    maha suci Allah. Sungguh

  12. subhanaullah……….

Tinggalkan komentar