Meski Buta, Tapi Bisa Membaca dan Menulis Alquran


Meski buta, tetapi dapat membaca dan menulis Alquran, bahkan menghasilkan karya. Hanik Indrawati-Suharto, contohnya. Sepasang suami istri penyandang tunanetra yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, ini tetap berkarya dengan membuat Alquran berhuruf braille khusus bagi penyandang tunanetra.

Kemampuan membuat Alquran dengan huruf braille berawal dari keinginan Hanik untuk dapat mengaji. Hanik dan Suharto memutuskan menyantri di Yayasan Pendidikan Tunanetra Islam Karunia (Yaptunik). Dari sini akhirnya keduanya dapat mengaji dan membuat Alquran braille.

Alquran braille yang mereka buat lengkap dengan harakatnya. Namun berbeda dengan Alquran biasa dari penyusunannya dan bentuk hurufnya. Alquran braille ini bukan bacaan Arab yang ditulis huruf braille latin tapi bahasa Arab yang ditulis secara braille sehingga diperlukan keahlian dan ketelitian khusus. Alquran braile 30 juzz hasil karya Hanik dijual Rp 1,5 juta. Namun hanik juga menjual per juznya dengan harga Rp 65 ribu. Dalam sehari, Hanik mampu menyelesaikan sekitar 20 lembar.

Satu tanggapan

Tinggalkan komentar