Inilah Akibat Dangkalnya Pemahaman terhadap Tauhid


Suatu waktu, saya mendapati tulisan di salah satu blogger seperti berikut: 

1. mariesta_dati: rozax mild: Allahumma inni as’aluka tah dibihal qolbi watajmubihal syamli wataraddu bihal fitna tianni. Ini doa Nabi Muhammad, kirim ke 10 orang. Ins’Allah dalam 3 hari ada kabar baik..semacam gw butuh kabar baik gtu he3

2. mariesta_dati: anissa ayu: Wingki Syailendra (5/24/2007 9:41:39 AM): ﻪﻟﻟﺍﻻﺍﻪﻟﺍﻻ ” Send this kalimat to 12 nice persons and your financial position improves within12 hrs. 100% gerenti. Memang aneh tapi NYATA

3. katakan ini dengan pelan ,Ya Allah saya mencintai-MU dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang…!!!” kirim ke 10 orang lihat keajaiban malam ini tolong jgn di hapus ini benar2 terjadi.

Dan ditanggapi secara semangat oleh pemilik blog dengan kalimat berikut: 

Saya mungkin mo resign sajah, mo konsentrasi kirim doa-doa itu ke banyak orang.. Siapa tau doa sayah buat lulus tanpa syarat dari kampus dikabulkan.. Siapa tau malem ini sayah dapet duwit jatuh 2 milyar dari pohon jambu.. Kan lumayan..

**sekian kopasnya**

Subhanallah! Zaman maju dan serba canggih seperti sekarang ini ternyata malah memperparah kejahilan kaum muslimin. Banyak sudah saudara kita kaum muslimin  sudah tidak mengenali agamanya sendiri. Betapa tidak? Dengan menggantungkan diri mengirim sms ke 10 orang, tiba-tiba dia merasa akan mendapat uang 2 milyar yang jatuh dari pohon. Sesuatu yang mengada-ada, fatamorgana, dan angan-angannya orang malas belaka. Bukan dapat duit, justru yang terjadi malah kehilangan pulsa, tul nggak? Sekolah duwur-duwur, hasile koyo ngene–kata bapakne. Mulo to, sinauo agama, ngajio, ngajio ben kenal karo Gusti Allah lan Kanjeng Nabi.

Saya jadi teringat kisah,

Dahulu ada “Wasiat Bohong dari Syaikh Ahmad”(1) dalam bentuk fotokopian tersebar di mana-mana, sampai-sampai mufti Saudi Arabia sekaligus imamnya kaum muslimin zaman ini, Syaikh Bin Baz rahimahullah membuat klarifikasi untuk membantah berita bohong tersebut. Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata dalam bantahannya tersebut: “Di antara ungkapan yang menunjukkan kebohongan dan kebatilan wasiat tersebut:

“Barangsiapa menulisnya sedang dia dalam keadaan fakir, niscaya Allah akan membuatnya kaya, atau dia dililit hutang maka Allah akan melunasinya, atau dia berdosa pasti Allah mengampuninya serta kedua orang tuanya, berkat wasiat ini, dan seterusnya”.

Ini merupakan bukti paling gamblang atas kebohongan pelakunya tanpa punya rasa malu kepada Allah dan hamba-hamba-Nya. Karena tiga perkara di atas tidak dapat dicapai hanya dengan menulis Al-Quran, lalu bagaimana mungkin dicapai dengan menulis wasiat bohong ini? Tidak lain si pendusta ini hendak mengelabui umat dan menjadikan mereka bergantung kepada wasiat ini sehingga mereka menulisnya dan senantiasa menanti-menanti balasan yang dijanjikan tanpa mau berusaha, dan menjadikan wasiat tersebut sebagai sarana untuk meraih kekayaan, melunasi hutang, dan penghapus dosa. Kita berlindung kepada Allah dari keterlantaran, mengikuti hawa nafsu, dan syaithan.

******

Inilah akibat dangkalnya pemahaman terhadap tauhid. Wallahu a’lam bish shawab.

—————-

(1) silakan merujuk ke http://www.thullabul-ilmiy.or.id/blog/?p=48

Tinggalkan komentar