Fatwa Shalat Berjamaah Di Masa Wabah
๐๐๐ TENTANG SHALAT BERJAMAAH DI MASA WABAH, ASY-SYAIKH ABDUL MUHSIN AL-ABBAD HAFIZHAHULLAH MEMINTA MUSLIMIN DI ARAB SAUDI UNTUK MENGIKUTI FATWA LAJNAH DAIMAH, DAN TIDAK BERSANDAR KEPADA FATWA PRIBADI BELIAU SEBELUM INI
ุจุณู ุงููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
ุงูุญู ุฏ ููู ุฑุจ ุงูุนุงูู ูู ูุตูู ุงููู ูุณูู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุฃูู ูุณูู ูุฃุตุญุงุจู ุฃุฌู ุนูู ุฃู ุง ุจุนุฏ:
Sungguhnya aku pernah ditanya, lebih dari 2 bulan yang lalu, pada bulan Rajab, pada saat itu shalat berjamaah di masjid-masjid di negara ini masih dilaksanakan dan kajian-kajian di masjid Nabawi juga masih diadakan, saya katakan :
Pada sebuah kajian saya ditanya, tentang kejadian di sebagian negara di luar Saudi Arabia, bahwasanya mereka shalat di masjid-masjid dan jarak setiap orang yang shalat dengan yang lainnya satu meter atau lebih, dengan anggapan bahwa seperti ini untuk menjaga/melindungi dari penyakit, apa hukum (shalatnya) ?
๐ Saya jawab : Shalatnya tidak sah, karena seperti itu mereka dianggap shalat sendiri-sendiri, yaitu mereka menyerupai orang yang shalat sendirian dibelakang shaf,
๐ Dan telah tsabit/shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wasallam bahwasanya beliau melihat seseorang shalat sendirian di belakang shaf, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan orang tersebut untuk mengulangi shalatnya.
Dan setelah keluarnya (izin dari pemerintah) bolehnya menegakkan shalat Jum’at dan shalat berjamaah untuk semua shalat wajib, di masjid- masjid kerajaan Saudi Arabia dengan mengindahkan protokol kesehatan, dimulai hari Ahad 8/10/1441 Hijriah.
๐น๏ธ Departemen urusan Islam mengeluarkan kebijakan, tata tertib bagi pengelola/ panitia masjid, diantaranya :
Orang-orang yang shalat diharuskan memberi jarak di antara mereka sejauh dua meter.
๐ Maka sekarang saya katakan : Tidak sepantasnya bagi siapapun bersandar terhadap apa yang telah aku fatwakan, tetapi yang dijadikan sandaran ialah kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak yang telah diberikan wewenang fatwa terkait urusan ini.
๐ Dan aku meminta kepada Allah subhanahu Wata’ala agar mencegah/melindungi (kita) dari bencana dan mengangkat wabah ini,
dan mudah-mudahan Allah memberikan Taufik kepada seluruh kaum muslimin baik pemerintah maupun rakyatnya untuk (melakukan amalan) yang mengandung kebaikan, keberuntungan,
dan kebahagiaan dunia dan akhirat. sesungguhnya Dialah Dzat yang Maha Mendengar dan Mengabulkan doa.
ู ุตูู ุงููู ูุณูู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุงูู ูุตุญุจู.
๐น๏ธ Abdul Muhsin bin Hammad al-‘Abbad al-Badr / 6 Syawwal 1441 H
โ๏ธ Alih bahasa : Al-Ustadz Abu Farhanah Syukran Hafizhahullah
https://t.me/salafyjeneponto/1259
โโโโโโโโโ
๐น WhatsApp Salafy Jeneponto
Bagaimana Melakukan Manasik Haji? (Bagian 1)
Bagian pertama
Saudaraku yang mulia, pada edisi yang lalu telah diterangkan bahwa Haji ada tiga macam: Tamattuโ, Qiran dan Ifrad. Demikian pula telah diterangkan 2 jenis miqat, baik zamani ataupun makani. Namun, karena mayoritas jamaโah haji Indonesia berhaji Tamattuโ, maka bahasan kali ini terfokus pada Haji ini. Lebih-lebih Rasulullah shalallahu โalaihi wa sallam pernah berangan-angan untuk melakukan haji ini bila diberi umur pada tahun yang akan datang.
Saudaraku, bila anda telah berada di miqat maka mandilah, dan pakailah wewangian jika memungkinkan. Kemudian pakailah baju ihram yang terdiri dari dua helai, untuk bagian bawah dan atas tubuh, adapun wanita tetap mengenakan pakaiannya yang sesuai dengan batasan-batasan syarโi. Kemudian berniat ihramlah untuk umrah dengan mengatakan:
ููุจูููููู ุนูู ูุฑูุฉู
Kemudian dilanjutkan dengan:
ููุจูููููู ุงููููููู ูู ููุจูููููู ุ ููุจูููููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู ููุจูููููู ุฅูููู ุงููุญูู ูุฏู ู ุงููููุนูู ูุฉู ูููู ูู ุงููู ููููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู
โKu sambut panggilan-Mu Ya Allah, ku sambut panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, ku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik-Mu tiada sekutu bagi-Mu.โ Continue reading →
Komentar Terbaru