Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian benci Manhajnya; Bantahan terhadap Ibnu Abdul Muis Ikhwani


Berputar di antara kebodohan, kebencian dan kebohongan

( sebuah catatan atas cerpen ” Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya

Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya ” )

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty

Beginilah kalau ditarbiyah dengan tarbiyah ikhwanul muslimin, jauh dari tarbiyah dan ilmu dien yang shahih (benar), sehingga melahirkan generasi seperti Ibnu Abd Muis dan yang semisalnya, generasi yang jauh dari ilmu agama yang benar yang akhirnya berimbas pada setiap perkataan dan perbuatannya.

Dilatarbelakangi kebodohan terhadap dien yang shahih dan kebencian terhadap salafi keluarlah sebuah cerpen yang jauh dari nilai ilmiah dan keadilan bahkan terkesan dzalim disebuah blog ikhwani, dengan judul ”Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya“, sebuah cerpen yang seakan-akan mengumumkan bahwa penulisnya seorang yang sangat bodoh dan benci terhadap salafi sehingga menulis cerpen dengan judul dan tema seperti di atas.

Berkata Syaikh Abdul Hamid Al Hajuri Hafidzahullah : ” Sebagaimana diketahui dari orang-orang yang Allah beri bashirah (ilmu) kepada kebenaran, sunnah dan jalannya salaf bahwasannya dakwah ikhwanul muslimin dibangun diatas kebodohan dari hari pertamakali dibangun ” (An Nasihat Wal Bayan Lima Alahi Hizbi Ikhwan, Syaikh Abdul Hamid Al Hajuri : 65 )

Hadirnya tulisan ini insya Allah akan membuktikan apa yang telah saya utarakan pada pembukaan diatas dan sebuah penjelasan terhadap cerpen tersebut sebagai bentuk amar ma’ruf nahi mungkar dan nasehat kepada umat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ

” Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan mereka itulah orang-orang yang beruntung “ (Qs. Ali Imran : 104)

Dari Abu Ruqayah Tamiim Bin Aus Ad-Daari bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassam bersabda : ” Agama adalah nasehat ” kami (para sahabat) berkata untuk siapa wahai Rasulullah, Rasulullah berkata : untuk Allah, Rasul Nya kitabNya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin seluruhnya “ (HR. Muslim)

Selanjutnya:

https://antosalafy.wordpress.com/2009/06/25/mengapa-kalian-rampas-akhwatnya-jika-kalian-benci-manhajnya-bantahan-terhadap-ibnu-abdul-muis-ikhwani-bagian-2/

https://antosalafy.wordpress.com/2009/06/25/mengapa-kalian-rampas-akhwatnya-jika-kalian-benci-manhajnya-bantahan-terhadap-ibnu-abdul-muis-ikhwani-bagian-3/

https://antosalafy.wordpress.com/2009/06/25/mengapa-kalian-rampas-akhwatnya-jika-kalian-benci-manhajnya-bantahan-terhadap-ibnu-abdul-muis-ikhwani-bagian-4/

https://antosalafy.wordpress.com/2009/06/25/mengapa-kalian-rampas-akhwatnya-jika-kalian-benci-manhajnya-bantahan-terhadap-ibnu-abdul-muis-ikhwani-bagian-5/


Sumber: http://tauhiddansyirik.wordpress.com/2009/06/24/mengapa-kalian-rampas-akhwatnya-jika-kalian-benci-manhajnya/

4 responses

  1. Subhaanalloh.. wal hamdulillalaah..
    Wa Laa Ilaaha Illalloohu wallohu akbar…

    Sejak setahun lalu saya ingin sekali membantah tulisan YANG BURUK.
    Bukan cuma tulisannya yang TIDAK MENAMBAH ILMU DAN KHASYAH KEPADA ALLOH.. Namun dalam deretan komentar tulisan itupun DIJADIKAN SANG PENULIS UNTUK BERCANDA RIA DENGAN AKHWAT. LAYAKNYA ORANG PACARAN .

    SUNGGUH tidak pernah saya MENGETAHUI TULISAN YANG LEBIH RENDAH KUALITASNYA DIBANDING TULISAN itu.

    Semoga Alloh melindungi saya dan seluruh salafiyun..

  2. Mari kita bersaudara, bersaudara karena Allah. Tidak saling mencela dan tidak merasa paling benar. Bukankah yang dilihat Allah Ketaqwaan hambanya.

  3. assalamualaikum….afwan mana bantahannya?? jika cerpen yang dimaksud emang sangat tidak ilmiah (ana belum pernah baca), maka bantahannya harus ilmiah dong…. kalau kayak yang di atas itu bukan bantahan secara ilmiah,tapi cuma cercaan dan caci maki… mana bantahannya akhi…. ana tunggu lho……

    jangan-jangan antum belum baca cerpennya, cuma baca judulnya lalu langsung membuat kesimpulan… :) tulis dong bantahannya yang ILMIAH, biar kita juga bisa tahu… syukron..

    Bukankah cerpennya dinukil, kemudian ditulis bantahannya di bawahnya. Siapa yang tidak membaca? Aneh Abu ini.

  4. abu sulthon- abu sulthon/// mbok ya o dibaca dulu…apa njenengan yang cuma baca judulnya juga…

Tinggalkan komentar