Yes, I am Abdul Aziz ibn Baaz -Rahimahullah-


Concerning the Imaam, the Shaykh – ‘Abdul-‘Azeez ibn Baaz (rahima-hullaah), Saalih ibn Raashid al-Huwaymil narrates on the authority of one of the trustworthy (people):

“…that one day, one of the (hajj) pilgrims who came from one of the Soviet states entered the dwelling of the Shaykh (Ibn Baaz) in Minaa, and when he saw him he said:

“Are you Shaykh ‘Abdul-‘Azeez ibn Baaz?”

And the Shaykh replied in the most humble manner:

“Yes, I am ‘Abdul-‘Azeez ibn Baaz.”

So the pilgrim conveyed his salaam to him and embraced him, and kissed his (fore)head and said:

“By Allaah, I used to pray that Allaah does not cause me to die until I see (meet) you”.”

Mawaaqif madhee.ah fee hayaat al-Imaam ‘Abdul-‘Azeez Ibn Baaz – Page 12-13

Referen: http://1.1.1.2/bmi/fatwa-online.com/jewelsofguidance/ibnbaaz/0030321.htm

Versi Indonesia:

Tentang Imam Syaikh Abdul Aziz bin Baz (Rahimahullaah), Raashid Shalih Al-Huwaymil meriwayatkan  pada sumber salah seorang yang dapat dipercaya:

“… Bahwa suatu hari, salah satu jamaah haji yang datang dari salah satu negara Soviet memasuki kediaman Syaikh (Ibnu Baz) di Minaa dan ketika ia melihatnya, ia berkata, “Apakah Anda Syaikh Abdul Aziz bin Baz?”

Dan Syaikh menjawab sederhana, “Ya, saya Abdul Aziz bin Baz.”

Maka,  orang tadi menyampaikan salam dan memeluknya serta mencium kepala (kening) Syaikh dan berkata, “Demi Allah, aku sering berdoa agar Allah tidak mematikanku sampai aku melihat (bertemu) Anda”.

Masya Allah! Begitulah keagungan dan kebesaran ulama, seorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah berkat ilmu yang ada padanya. Mari kita ambil ibroh.

Tinggalkan komentar