Apakah Seorang Salafy Harus Bisa Bahasa Arab?


Apakah seorang salafy harus bisa bahasa Arab?

Apakah yang pantas menisbatkan dirinya kepada Ahlus Sunnah/Salafy hanya orang-orang yang pandai bahasa Arab atau yang mondok saja? Lalu, bagaimana dengan orang awam yang menafkahi keluarganya, sedangkan mereka mengikuti sunnah semampu mereka, tidak melakukan bid’ah, dan ikut ta’lim sepekan dua kali, misalnya, atau kurang dari itu, apakah mereka itu pantas disebut Sunny/Salafy? Mohon jawabannya. Jazakallahu khair.

Bekasi-Jabar
0813825*****

Jawab:

Iya, semua orang yang berpegang teguh kepada Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dari kalangan tabi’in dan sholihin setelah mereka, maka dia adalah seorang salafy. Baik dia orang Arab atau orang ajam (non-Arab), ???, baik dia seorang alim atau penuntut ilmu atau orang awam. ??? dan dia tidak mendahulukan sesuatu apapun dari Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah seorang salafy, sunny.

[Dijawab oleh Asy-Syaikh Jamil As-Silwi, naib Asy-Syaikh Yahya al-Hajuri di Dammaj-Yaman. Tanda tanya menunjukkan ada kata yang tidak terdengar jelas dari rekamannya]

Sumber: http://al-atsariyyah.com/?p=622

2 responses

  1. Kalau kakek2 umur 85 tahun, buta huruf arab dan latin, bagaimana cara mengajarkan Aqidah dan Sunnah?

    Gampang. Ajari dia bagaimana Rasul mengajari umatnya. Pahamkan kepadanya bahwa Allah ada di atas langit dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah utusan Allah. Beribadah hanya kepada Allah. Dan mengamalkan ajaran Islam semampu dia.

  2. bahasa arab “harus bisa”, wajib mempelajarinya!, harus berusaha untuk mengerti! and minimal ngga nyasar kalau naik taxi di riyadh saudi arabia, masa orang islam ngga bisa bahasa arab

    ps : maaf mas anto.. pengalaman pribadi saya

Tinggalkan komentar