Musik dan Kebiasaan Kita


Hari ini saya mengikuti sebuah acara kantor di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Tidak ada yang istimewa dari acara tersebut. Cuma, ada satu hal yang memberontak dari hati saya. Satu sesi training diisi oleh seorang trainer dari PT ABCO Sugesti Motivatindo. Beliau ini sangat energik dan semangat dalam menyampaikan materi. Apa yang diberikan oleh trainer ini adalah motivasi kepada peserta. Motivasi hidup, motivasi untuk menjadi pemenang. Beliau memberikan motivasi secara “islami”. Tapi sayangnya, diselingi musik dan lagu. Saya tidak terima acara yang begini. Maka ketika trainer memberikan materi-materi motivasinya, saya asyik dengan netbook saya, ngeblog dan menulis sesuatu yang bermanfaat. Itu cara yang saya gunakan untuk mencut sesuatu yang bertolah dengan prinsip saya. Sejauh pemahaman saya, musik dalam Islam hukumnya haram. Maka saya anggap tidak boleh mendengarkan trainer itu, jika mampu saya akan keluar dari acara itu. Wallahu a’lam.

Saudaraku, musik begitu mematri dalam kehidupan sekeliling kita. Di tempat suci, masjid musik diputar, didengarkan, dijadikan sebagai penggugah semangat. Wal’iyadzubillah. Di tempat umum apalagi, musik sontak menjadi hal yang biasa dan harus. Di kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi, pun tidak lepas dari musik. Begitu dahsyat magnet musik ini sehingga orang akan heran jika ada yang mengatakan bahwa musik itu haram, musik bagian dari setan. Ironis keadaan kaum muslimin saat ini. Begitu jauh dari kehidupan salaf.

Hukum dan Ritual Musik

Tinggalkan komentar