Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Inilah Pengakuan Teroris-Khawarij Indonesia


Teroris adalah satu topik yang tidak pernah habis dibahas. Teroris ditakuti oleh masyarakat karena mereka menebar teror baik melalui ancaman lisan maupun aksi nyata seperti boming. Di negara kita nyata ada orang-orang berhati teroris, apalagi yang mengatasnamakan “jihad” agama. Dan teroris jenis ini yang sangat berbahaya karena teroris yang mengatasnamakan jihad agama, mereka menganggap aksi jahat teroris mereka sebagai sebaik-baik perbuatan. Inna lillahi wai nna ilaihi rajiun. Ini musibah saudaraku!

Mereka kaum teroris berkedok agama ini disebut pula sebagai khawarij. Khawarij adalah setiap orang yang memberontak kepada pemerintah yang sah. Dan kaum khawarij ini dijuluki oleh Rasul kita yang Mulia dengan sebutan Anjing-Anjing Neraka!!!

Salah satu teroris khawarij di Indonesia ini adalah M Sofyan Tsauri, seorang mantan polisi yang memilih menjadi teroris. Dia menganggap bahwa apa yang dia lakukan berupa teror dan memberotak kepada pemerintah ini sebagai jihad yang diperintahkan agama. Lahaula walaquwwata illabillah. Berikut penuturan Sofyan Tsauri alias Abu Ahyass alias Marwan di Pengadilan Negeri  (PN) Depok, Jawa Barat, Kamis (23/9/2010) kepada Tribunnews.com:

Saya bukan penyusup atau intel polisi. Saya adalah buah dari dakwah tauhid. Kalau saya susupan, saya tempatnya bukan di dalam sel.

Saya ditangkap bersama istri saya. Kalau mau tahu bagaimana saya ditangkap, tanya istri saya.

Saat penangkapan, suasananya sangat dramatis, ada  tembakan di jalan. Saya bukan susupan. Saya sangat  menyayangkan kalau ada yang bilang saya intel penyusup.

Saya sudah memberikan mereka 28 senjata api dan puluhan ribu peluru. Justru saya dikhianati oleh mereka. Saya menjadi kambing hitam atas kegagalan jihad di Aceh.

Jihad Aceh sudah kami rencanakan. Mungkin mereka tidak cross check ke sana. Mungkin mereka minim pengetahuannya tentang saya. Bisa dicross check ke Polres Depok, siapa saya.

Saya itu awalnya ingin menegakkan syariat Islam untuk membawa Indonesia ke jalan yang lebih baik. Karena  hanya dengan syariat Islam di Indonesia akan menjadi lebih baik.

Tokoh mujahid yang saya suka adalah sosok Dulmatin, dan saya memang sengaja mencari tahu keberadaan dia untuk bergabung. Karena Allah, saya akhirnya bertemu Dulmatin. Kemudian saya dan beliau ketemu di Aceh, lalu mengadakan program latihan di Aceh.

Saya ketemu Dulmatin di Aceh akhir 2008 dan awal 2009. Saya waktu itu sudah desersi. Saya juga bilang sama Dulmatin kalau saya ini desertir polisi karena bulan Juni 2009 dipecat.

Banyak rumor beredar, saya dipecat karena sakit hati lalu cari jalan lain. Itu salah. Saya sebelum menjadi polisi saya sudah aktif berdakwah. Kemudian karena tuntutan, dan panggilan dakwah tauhid saya memilih jalan untuk berjihad.

Saya tidak merasa dikhiananti korps yang thogut (kepolisian). Saya sudah keluar dari polisi, baru saya jadi teroris. Apa yang dilakukan ini bukan tindakan teror. Ini adalah ibadah, ini perintah Allah yang wajib.

Saya bersama Dulmatin sebulan di Aceh. Berkeliling ke semua wilayah Aceh karena kami mengumpulkan  faksi-faksi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sana untuk jihad. Kami cari orang GAM yang mau bertempur kembali.  Banyak yang mau ikut. Ada yang berasal dari pesantren,  mantan-mantan GAM juga ada dan banyak dari beberapa elemen. (Silakan lihat di situs http://www.id.news.yahoo.com/kmps/20100924/tpl-ini-bukan-teror-ini-perintah-allah-81d2141.html)

Itulah kerancuan yang dia lontarkan. Maka untuk membantah kerancuan-kerancuan para teroris khawarij ini, silakan baca bantahannya di sini, di sini, di sini, dan di sini.

Tinggalkan komentar