Bolehkah Muslim Mengucapkan Selamat Natal?


Suatu hal yang memprihatinkan di zaman ini ketika wala’ wal bara’ sudah tidak diindahkan lagi, mungkin ini dikarenakan ketidaktahuan/kejahilan kaum muslimin. Banyak kita saksikan di mall2, perkantoran2, sekolah-sekolah, dan surat-surat kabar yang notabene muslim mengucapkan selamat natal kepada kaum Nashara. Mengapa tidak boleh? Bukankah ucapan selamat natal itu hanya sebagai bentuk toleransi semata? Bukankah kita tetap shalat dan tidak mengikuti agama mereka? Bukankah… bukankah… Stop! Baca fatwa ulama berikut ini berkaitan tentang ucapan selamat natal kepada kaum Nashara.

Lajnah Daimah ditanya: “Apa hukum Islam tentang memberi ucapan selamat untuk kaum Nashara dalam hari raya mereka sebab saya mempunyai paman yang tetangganya seorang nashrani, dia mengucapkan selamat kepadanya dalam hari-hari raya, dan perayaan-perayaan. Demikian pula dia mengucapkan selamat kepada pamanku itu pada saat hari raya, perayaan tertentu, dan setiap ada acara. Apakah dibolehkan mengucapkan selamat seorang muslim kepada nashrani dan nashrani kepada muslim dalam perayaan dan hari raya mereka?

Berilah fatwa untuk kami semoga Allah membalas kebaikan kepada kalian.

Lajnah Daimah menjawab: “Tidak boleh seorang muslim mengucapkan selamat kepada kaum nashara dalam pada hari-hari raya mereka. Sebab demikian itu termasuk bentuk tolong-menolong di atas dosa dan sungguh kami telah dilarang melakukannya. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Janganlah kalian tolong menolong diatas dosa dan permusuhan”. (QS. Al Maidah :1)

Demikian pula hal itu menyebabkan dia sering bertemu dengan mereka, melakukan sesuatu yang mereka cintai, dan mengesankan ridha dengan apa yang mereka perbuat dengan syi’ar-syi’ar mereka dan ini tidak diperbolehkan.

Yang wajib adalah menampakkan permusuhan kepada mereka dan menjelaskan kebenciannya,sebab mereka telah memusuhi Allah Azza waJalla,menyekutukan-Nya, dan menisbatkan kepada-Nya istri dan anak.Allah Ta’ala berfirman:

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ

“Kamu tidak mendapati satu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir saling cinta mencintai dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, meskipun mereka adalah bapak-bapak mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau karib kerabat mereka. Mereka itulah yang Allah mencatat pada mereka keimanan dan menguatkannya dengan ruh dari-Nya.” (QS.Al-Mujadilah:22)

Dan firman-Nya:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ


“Sungguh bagi kalian suri tauladan yang baik pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya,tatkala mereka berkata kepada kaumnya: sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah dari selain Allah,kami mengingkari kalian dan telah nampak antara kami dan kalian kebencian dan permusuhan selama-lama-Nya hingga kalian beriman kepada Allah semat”.
(QS.Al-Mumtahanah:4)

Semoga Allah memberi taufiq, shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.

Lajnah Daimah,untuk pembahasan ilmiyah dan fatwa

Pimpinan: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Wakil ketua: Abdurrazzaq Afifi, Anggota: Abdullah Ghudayyan

Sumber : (Fatawa al-lajnah:3/no: 11168)

Diambil dari salafybpp. com

Diposting di bawah Artikel Islam oleh Antosalafy.

5 responses

  1. Thanks infonya mas

  2. nice article. keep posting cos I’ll back tomorrow. thank you.

  3. Al Maidah diatas apa maksudnya ?dimana dosanya,dimana permusuhannya……orang yang berlebih lebihan itu gak baik….sok suci banget jd orang…

  4. ﴿ وَ سَلامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَ يَوْمَ يَمُوتُ وَ يَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا َ﴾

    15. Kesejahteraan atas dia pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal, dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

    selamat Natal utk Jesus as…
    yg kehadirannya adalah RAHMAT bagi kita semua.

    ﴿ قالَ كَذلِكِ قالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَ لِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَ رَحْمَةً مِنَّا وَ كانَ أَمْراً مَقْضِيًّا َ﴾

    21. Jibril berkata, “Demikianlah adanya. Tuhan-mu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar Kami dapat menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’”

  5. Bedakan antara toleransi dalam hal aqidah dengan toleransi non aqidah. Islam hanya mengenal satu Tuhan yakni Allah SWT, sesuai dengan syahadah kita. Ketika kita mengucapkan selamat pada hari raya mereka, artinya kita mengakui ada Tuhan selain Allah SWT. Mudah-mudahan kita tidak tergolong pada orang-orang yang berbuat syirik.

Tinggalkan komentar