Tanggul Situ Gintung Jebol, Menewaskan Puluhan Orang


Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Tanggul Situ Gintung, di Desa Cireundeu, Tangerang jebol sekitar pukul 02.00 WIB, Jumat (27/3/09). Akibatnya, puluhan rumah warga di sekitar tanggul terendam. Musibah ini juga telah menewaskan puluhan orang. Kami ikut berduka atas musibah tersebut. Semoga Allah menyelamatkan kita semua.

tanggul-jebol

Foto-foto didapat dari detik.com

banjir-situ-gintung

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/03/27/182653/1106115/10/depkes-58-orang-tewas-173-luka-luka

Artikel terkait:

Kebesaran Allah di Balik Musibah Jebolnya Tanggul Situ Gintung

5 responses

  1. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un

    negeri ini tidak henti-hentinya lepas dari musibah..hal ini tentunya tidak lepas dari sikap para pemimmpin dan yang dipimpin yang tidak berjalan diatas al-haq (sunnah)..bila dilihat lebih jauh kejadian ini bersamaan waktunya dengan pelaksanaan kampanye yang mana banyak para caleg yang berlomba-lomba mengobral janji..akankah hal ini akan berlangsung terus

    Allohu A’lam

  2. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
    Turut Berduka Cita…Semoga Keluarga
    Yang Ditinggalkan Diberi Kesabaran dan
    Ketabahan…Amin

  3. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
    Yang jadi perhatian ana adalah Masjid yang masih kokoh berdiri walaupun diterpa air yang sangat besar.
    Seharusnya ini menjadi pelajaran buat kita semua…sudah sejauh mana manusia mendekatkan diri kepada Allah (shalat berjama’ah, mengkaji al qur’an dan assunah dengan pemahaman para sahabat)
    Bisa jadi ini teguran dari Allah kepada Umatnya yang semakin jauh dari Bimbingan Allah & Rasulnya.

  4. Kita seharusnya harus ingat akan kata-kata rosul bahwa gempa ataupun bencana itu terjadi karena dosa dari manusia, lalu siapakah yang berdosa??
    pemimpinkah? atau masyarakat yang terkena bencana???
    kalau pemimpin yang bersalah/berdosa kepada Allah lalu kenapa Allah timpakan bencana itu kepada rakyatnya???
    apakah Allah (afwan) tidak berani??? na’udzubillahi mindzalik kalau kita berpendapat seperti itu (bahwa Allah itu cemen)…
    kalau kita perhatikan kebelakang pada masa nabi Musa AS dimana orang yang melanggar pada hari sabtu mereka terkena kutukan menjadi kera, dan kutukan tersebut tidak hanya menimpa orang yang berbuat pelanggaran tapi semuanya termasuk yang tidak berbuat pelanggaran, kecuali hanya satu golongan yaitu mereka yang senantiasa menasehati orang-orang yang berbuat pelanggaran…
    ini sesuai dengan firman Allah yang artinya:
    “Dan takutlah akan fitnah (bencana) yang tidak hanya menimpa orang-orang yang dholim secara khusus di antara kalian”
    mungkin antum semua tau surat apa itu..
    jadi kalau ada pertanyaan.
    Apakah jebolnya Situ Gintung merupakan bencana atau kelalaian manusia??
    kedua-duanya berhubungan..
    semua bencana itu terjadi karena kelalaian manusia kepada Allah shubhanahu wata’ala..
    jadi segeralah kita bertobat kepada Allah, jangan mensekutukan-Nya. dan nasehatkan pula ini kepada tetangga kita, kerabat kita, dan teman-teman kita..
    karena kata Rosul “agama itu nasehat”

    jika itu semua sudah kita laksanakan insya Allah kita akan terselamatkan akan bencana-bencana yang ada.
    karena bencana itu akan menimpa kepada orang yang berbuat maksiat dan juga kepada orang yang tidak berbuat maksiat tapi tidak/enggan menasehati orang yang berbuat maksiat supaya sadar, dan tidak akan menimpa mereka yang selalu menasehati saudara-saudaranya dari perbuatan maksiat..

Tinggalkan komentar