Kisah Seorang Kristen yang Masuk Islam


Rahmat Islam untuk Rahmat Purnomo (Bagian I)

Ia adalah seorang laki-laki keturunan, sang ayah Holandia dan ibu Indonesia dari Kota Ambon yang terletak di pulau kecil di ujung timur kepulauan Indonesia. Kristen adalah agama yang diwariskan keluarganya dari bapak dan kakeknya. Kakeknya adalah seorang yang punya kedudukan tinggi pada agama kristen yang bermadzhab protestan, bapaknya juga demikian, namun ia bermadzhab Pantikosta. Sedangkan ibunya sebagai pengajar injil untuk kaum wanita, adapun dia sendiri juga punya kedudukan dan sebagai ketua bidang dakwah di sebuah Gereja Bethel Injil Sabino.

Tidak terbetik dalam hatiku walau sedikit pun untuk menjadi seorang muslim, sebab sejak kecil aku mendapatkan pelajaran dari orang tuaku yang selalu mengatakan padaku bahwa Muhammad adalah seorang laki-laki badui, tidak punya ilmu, tak dapat membaca dan menulis. Bahkan lebih dari itu, aku telah membaca buku Profesor Doktor Ricolady, seorang nasrani dari Prancis bahwa Muhammad itu seorang dajjal yang tinggal di tempat kesembilan dari neraka. Demikianlah kedustaan itu dibuat untuk menjatuhkan pribadi Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, sejak itulah tertanam pada diriku pemikiran salah yang mendorongku untuk menolak Islam dan menjadikannya sebagai agama.

Pada suatu hari pimpinan gereja mengutusku untuk berdakwah selama tiga hari tiga malam di Kecamatan Dairi, letaknya cukup jauh dari ibu kota Medan yang terletak di sebelah selatan pulau Sumatra Indonesia. Setelah selesai, aku hendak menemui penanggung jawab gereja di tempat itu. Tiba-tiba seorang laki-laki muncul di hadapanku, lalu bertanya dengan pertanyaan aneh, “Engkau telah mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah tuhan, mana dalilmu tentang ketuhanannya?” Aku menjawab, “Baik ada dalil ataupun tidak, perkara ini tidak penting bagimu, jika kamu mau beriman berimanlah, jika tidak kufurlah.”

Namun, ketika aku pulang ke rumah, suara laki-laki itu mengganggu pikiranku dan selalu terngiang-ngiang di telingaku, mendorongku untuk melihat Kitab Injil mencari jawaban yang benar dari pertanyaannya. Telah diketahui bahwa di sana ada empat kitab Injil yang berbeda-beda, salah satunya MATHIUS, yang lainnya MARKUS, yang ketiga LUKAS, dan yang keempat YOHANNES, semuanya buatan manusia. Ini aneh sekali, aku bertanya-tanya pada diriku, “Apakah Al Qur’an dengan nuskhoh yang berbeda-beda juga buatan manusia?” Aku mendapatkan jawaban yang tak bisa lari darinya yakni dengan pasti, “Bukan!”

Aku mempelajari keempat Injil tersebut, lalu apa yang kudapatkan? Injil MATHIUS berbicara apa tentang Al-Masih Isa ‘alaihis salam? Kami membaca di dalamnya sebagai berikut, “Sesungguhnya Isa Al-Masih bernasab kepada Ibrohim dan kepada Daud…” (1-1), lalu kalau begitu siapa Isa? Bukankah ia anak manusia? Ya, kalau begitu dia manusia. Injil LUKAS berkata, “Dialah yang merajai atas rumah Ya’kub untuk selama-lamanya. Kerajaannya tidak akan berakhir.” (1-33). Dan Injil MARKUS berkata, “Inilah silsilah yang menasabkan Isa Al Masih anak Allah.” (1). Dan yang terakhir injil YOHANNES berbicara apa tentang Isa Al Masih? Ia berkata, “Pada awalnya ia adalah kalimat, dan kalimat itu di sisi Allah, maka kalimat itu adalah Allah.” (1:1). Makna dari nash ini dia pada awalnya adalah Al-Masih dan Al-Masih di sisi Allah, maka Al-Masih adalah Allah.

Aku bertanya pada diriku, “Berarti di sana ada perbedaan yang jelas pada empat kitab ini seputar dzat Isa ‘alaihis salam, apakah ia manusia ataukah anak Allah ataukah Raja ataukah Allah? Hal itu telah menyulitkanku dan aku belum menemukan jawabannya. Di sini aku ingin bertanya kepada teman-temanku orang-orang kristen, “Apakah didapatkan dalam Al-Qur’an pertentangan antara satu ayat dengan yang lainnya?” Pasti tidak! Kenapa? Karena Al-Qur’an datang dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala, adapun Injil-injil ini hanyalah buatan manusia. Kalian tahu dan tidak ragu kalau Isa ‘alaihis salam sepanjang hidupnya berdakwah kepada Allah di sana-sini, kita patut bertanya: apa landasan awal yang dida’wahkan oleh Isa ‘alaihis salam?

Ini Injil MARKUS berkata, “Seseorang datang dari Al Katbah, ia mendengar mereka berbincang-bincang, ketika terlihat bahwa ia adalah (Al-Masih) mereka menerimanya dengan baik, menanyainya tentang ayat wasiat pertama? Ia menjawab sambil berjalan: Sesungguhnya wasiat yang pertama ialah ‘Dengarkan wahai Bani Israil! Rabb Tuhan kita adalah Rabb yang Esa.'” (12: 28-29). Inilah pengakuan yang jelas dari Isa ‘alaihis salam, jadi kalau Isa telah mengaku bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu, maka siapakah Isa kalau begitu? Jika Isa adalah Allah juga, maka takkan pernah ada keesaan bagi Allah. Bukankah begitu?

Kemudian, aku lanjutkan pencarianku dan aku temukan pada Injil YOHANNES nash-nash yang menunjukkan doa dan ketundukan Isa Al-Masih ‘alaihis salam kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aku bertanya pada diriku: Jika sekiranya Isa adalah Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, lalu apakah ia membutuhkan kepada ketundukan dan doa? Tentu tidak! Oleh karena itu, Isa bukan tuhan tetapi dia adalah makhluk seperti kita. Simaklah bersamaku doa yang terdapat dalam injil YOHANNES, inilah nash doanya: “Inilah kehidupan yang abadi agar mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan yang hakiki, dan berjalanlah Al-Masih yang Engkau telah mengutusnya, aku pekerjamu di bumi, amal yang Engkau telah berikan padaku ialah amalan yang aku telah menyempurnakannya.” (17-3-4). Ini do’a yang panjang, yang akhirnya berkata, “Wahai Rabbul Baar, sesungguhnya alam tidak mengenalMu, adapun aku mengenalMu dan mereka telah mengetahui bahwa Engkau telah mengutusku dan Engkau telah mengenalkan mereka akan namaMu dan aku akan mengenalkan mereka agar pada mereka ada kecintaan seperti Engkau telah mencintaiku.” (17-25-26).

Doa ini menggambarkan pengakuan Isa ‘alaihis salam bahwa Allah Dialah Yang Maha Esa dan Isa adalah utusan Allah yang diutus pada kaum tertentu, bukan pada seluruh manusia, siapakah kaumnya itu? Kita baca dalam Injil MATHIUS (15:24) di mana ia berkata, “Aku tidak diutus, melainkan pada kaum di rumah Isra’il yang sasar.” Kalau demikian, jika kita gabungkan pengakuan-pengakuannya ini dengan yang lainnya, sangat mungkin untuk kita katakan bahwa, “Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Isa adalah utusan Allah kepada Bani Isroil.” Kemudian kulanjutkan pencarianku, maka aku teringat saat aku sholat aku selalu membaca kalimat berikut: (Allah Bapak, Allah Anak, Allah Roh Qudus, tiga dalam satu). Aku berkata pada diriku: Perkara yang sangat aneh! Kalau kita bertanya pada siswa kelas satu sekolah dasar “1 + 1 + 1 = 3 ?” Pasti akan menjawab “ya”. Kemudian, jika kita katakan padanya, “Akan tetapi 3 juga = 1?” Tentu dia takkan menyepakati hal itu, sebab di sana terdapat pertentangan yang jelas pada apa yang kami ucapkan, karena Isa ‘alaihis salam berkata dalam Injil seperti yang kami lihat bahwa Allah Esa tidak ada serikat baginya.

Telah terjadi pertentangan kuat antara aqidah yang menancap di jiwaku sejak kecil, yakni: tiga dalam satu, dengan apa yang diakui Isa Al-Masih sendiri dalam kitab-kitab injil yang ada di tengah-tengah kita sekarang bahwa sesungguhnya Allah itu satu tidak ada serikat baginya. Mana dari keduanya yang paling benar? Belum ada usahaku untuk mengikrarkannya waktu itu, namun yang benar dikatakan bahwa sesungguhnya Allah itu Esa/satu. Kemudian, aku cari lagi dari kitab injil dari awal, barangkali aku temukan apa yang kuinginkan. Sungguh telah kutemukan dalam pencarianku nash berikut ini: “Ingatlah wali-wali sejak dulu, karena sesungguhnya Aku adalah Allah, sedang yang lainnya bukan tuhan dan tak ada yang menyerupaiku.” (46: 9). Sungguh perkara yang menakjubkan saat aku berpegang teguh dengan Islam, aku mendapatkan dalam surat Al-Ikhlash firman Allah Ta’ala, “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung padaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” Ya, selama kalam itu adalah kalam Allah, maka tidak akan berbeda di manapun didapatkannya. Inilah pelajaran pertama pada agamaku masihiyyah yang dulu, dengan demikian “tiga dalam satu” tidak ada keberadaannya dalam jiwaku.

Adapun pelajaran kedua dalam agama masihiyyah bahwa di sana ada yang disebut dengan warisan dosa atau kesalahan awal, maksudnya ialah bahwa dosa yang diperbuat Adam ‘alaihis salam ketika memakan buah yang diharamkan dari pohon yang berada di surga, pasti seluruh anak manusia akan mewarisi dosa ini. Sekalipun janin yang berada dalam rahim ibu akan menanggung dosa ini dan akan lahir dalam keadaan berdosa. Apakah ini benar atau salah? Aku cari tentang kebenaran hal tersebut. Aku merujuk pada Perjanjian Lama, di tengah pencarianku, aku menemukan pada hizqiyal sebagai berikut, “Seorang anak tidak menanggung dari dosa seorang bapak. Seorang bapak tidak menanggung dari dosa seorang anak …” (hizqiyal: 18: 20-21).

Barangkali yang cocok untuk kami sebutkan di sini apa yang dikatakan Al-Qur’anul Karim pada masalah ini, “Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain …” Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitroh, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi atau menjadikannya Nashrani atau menjadikannya Majusi.” Inilah dia kaidah dalam Islam dan menyepakatinya apa yang ada/datang dalam injil, lalu bagaimana bisa dikatakan bahwa kesalahan Adam akan berpindah dari satu generasi ke generasi lainnya, dan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa?

Bersambung……

Walhamdulillahi robbil alamin.

Ditulis oleh Al Ustadz Abu Hamzah Al Atsari.
(Diringkas dari kitab ‘Uluwul Himmah).


 

Diambil dari Buletin Al-Wala’ wal-Bara’ edisi ke-11 Tahun ke-1 / 28 Februari 2003 M / 26 Dzul Hijjah 1423 H

—————————————————-

Rahmat Islam untuk Rahmat Purnomo (Bagian II – Habis)

Aku melanjutkan pencarianku tentang beberapa hal yang berkaitan dengan keyakinan, pada suatu hari kuletakkan Injil dan Al-Quran di depanku, kutujukan pertanyaan pada Injil, “Apa yang engkau ketahui tentang Muhammad?” Jawabannya: tidak ada, karena nama Muhammad tidak terdapat dalam Injil. Kemudian kutujukan pertanyaan berikutnya pada Isa seperti Al-Quran telah bercerita tentangnya, “Wahai Isa ibnu Maryam, apa yang engkau ketahui tentang Muhammad?” Jawabannya: sungguh Al Quran telah menyebutkan perkara yang tidak ada keraguan sedikit pun bahwa seorang Rasul yang pasti akan datang setelahku namanya adalah Ahmad. Allah berfirman atas lisan Isa ‘alaihis salam, “Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata: Hai bani Isroil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurot dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad), maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata.” (QS Ash Shaff: 6). Lihatlah! Mana yang benar?!

Di sana ada satu Injil, yakni Injil BARNABAS, berbeda dengan empat Injil yang telah kusebutkan sebelumnya, namun sayang para pemuka-pemuka agamanya (Nashrani) mengharamkan pengikutnya untuk mentelaahnya. Tahukah kenapa? Yang paling benar ialah karena inilah satu-satunya Injil yang memuat kabar gembira tentang Muhammad, di dalamnya terdapat beberapa tambahan dan penyimpangan yang sangat, seperti halnya tedapat pula kenyataan yang sesuai dengan apa yang ada dalam Al Quran Al Karim. Dalam Injil Barnabas (Ishaah: 163), “Waktu itu para murid bertanya kepada Al Masih: Wahai guru! Siapa yang akan datang sesudahmu? Al Masih menjawab dengan senang dan gembira: Muhammad utusan Allah pasti akan datang sesudahku bagaikan awan putih akan menaungi orang-orang yang beriman seluruhnya.”

Kemudian, kubaca lagi ayat lainnya dari Injil Barnabas yakni ucapannya pada (Ishaah: 72), “Waktu itu seorang murid bertanya kepada Al-Masih: Wahai guru! Saat Muhammad datang apa tanda-tandanya hingga kami mengenalnya? Al-Masih menjawab: Muhammad tidak akan datang pada masa kita, tetapi akan datang setelah seratus tahun kemudian ketika Injil diubah (direkayasa) dan orang-orang yang beriman kala itu jumlah mereka tidak sampai tiga puluh orang, maka ketika itu Allah subhanahu wa ta’ala akan mengutus penutup para Nabi dan Rasul-rasul, yaitu Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Telah disebutkan berulang-ulang yang demikian itu dalam Injil Barnabas, aku telah menghitungnya dan kudapatkan sebanyak empat puluh lima ayat menyebutkan tentang Muhammad. Aku sebutkan dua ayat di atas di antaranya sebagai satu bukti.

Setelah ini semua, aku berazzam untuk keluar dari gereja dan tidak akan pernah pergi lagi padanya, saat ini tidak ada di hadapanku, kecuali Islam. (Lihat kitab ‘Uluwul Himmah, karya Muhammad Ahmad Ismail Al-Muqoddim).

Para pembaca rahimakumullah demikianlah Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmat bagi semesta alam, menuntut kita selaku para pemeluknya untuk bersyukur. Allah berfirman, “Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu, dan Dia tidak meridhoi kekafiran bagi hamba-Nya, dan jika kamu bersyukur niscaya Dia meridhoi kesyukuranmu itu, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di (dada)mu.” (QS Az Zumar: 7).

Di sini ada beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan, wallahul haadi ila sabilir rosyad.

Pertama: manusia itu satu umat, memeluk agama yang satu. Allah berfirman, “Manusia dahulunya hanyalah satu umat kemudian mereka berselisih, kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu.” (QS Yunus: 19).

Kedua: Islam adalah agama tauhid. Allah berfirman, “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu) tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada) di antara mereka, barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam) maka katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, ‘Apakah kamu (mau) masuk Islam?’ Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah) dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS Ali Imron: 18-20).

Ketiga: Aqidah tauhid adalah fitroh manusia. Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). Atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu.” (QS Al A’raaf: 172-173).

Keempat: Petunjuk Allah mutlak harus diikuti. Allah berfirman, “… Katakanlah sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu. Katakanlah sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunianya kepada siapa yang dikehendakinya. Dan Allah maha luas karunianya lagi maha mengetahui.” (QS Ali Imron: 73).

Kelima: Isa ‘alaihis salam adalah Nabi dan Rasul Allah. Allah berfirman, “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam dan dengan (tiupan roh) dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, ‘(Tuhan itu) tiga’. Berhentilah (dari ucapan itu). Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak. Segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya, cukuplah Allah sebagai pemelihara.” (QS An Nisaa: 171).

Walhamdulillahi robbil alamin.

Ditulis oleh Al Ustadz Abu Hamzah Al Atsari.

Diambil dari Buletin Al-Wala’ wal-Bara’ Edisi ke-12 Tahun ke-1 / 07 Maret 2003 M / 04 Muharrom 1424 H

19 responses

  1. Kapan mau ngebom Bali kayak Amrozi Cs?

    Maaf, agama Islam tidak mengajarkan seperti itu. Bahkah apa yang dilakukan oleh khawarij teroris krocok semacam Amrozi cs (ngebom sana ngebom sini) itu bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Rasul Yang Mulia shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjuluki orang-orang yang berpemahaman seperti itu dengan sebutan Killabunnar ‘anjing-anjing neraka’ atau Alkhawarij kilabunnar ‘khawarij adalah anjing-anjing neraka’. Dengan aksinya, mereka telah menodai Islam dan Jihad. Aksi Bom Bali Terjawab pada Buku Mereka Adalah Teroris.

    Islam itu indah dan mengajarkan keindahan. Maka masuklah ke dalam Islam agar kalian selamat.

  2. M. Johanes Ginting | Balas

    Kebiasaan mendebatkan agama itu tidak baik, karena agama bukan untuk diperdebatkan atau untuk di kritisi. Agama cukup dijalankan amanah-Nya bagi yg percaya dan tidak perlu memaksakan atau membuat propaganda baik secara langsung atau melalui media massa atau internet. Allah, Tuhan adalah maha segalanya, dia memberikan kehidupan bagi siapa saja. Kalau Allah Islam memang berkuasa dan Muhammad yg benar kenapa Allah Islam tidak memenangkan semua Umat Islam dalam segala hal. Bahkan dalam peperangan sering kalah juga. Malah banyak umat Islam menderita jadi peminta-minta sedekah (nasib?), penyakitan, jadi Pemimpin bangsa (Menteri/Kepala dll) tapi korupsi (dosa)? Menteri agama Indonesia saja Korupsi apa lagi umatnya?

    Memang membiasakan bedebat itu tidak baik, tetapi bukan berarti berdebat itu tercela secara mutlak. Allah tidak lemah dan tidak butuh kepada manusia. Namun, Dia menguji hamba-hamba-Nya yang baik dengan hamba-hamba-Nya yang jelek agar terlihat kejujuran orang-orang yang jujur dan kedustaan para pendusta. Agar terlihat mana yang benar-benar sebagai mujahid dan mana yang bukan, siapa yang berharap selamat dari azab dan siapa yang tidak. Sebenarnya, Allah Dia Maha mampu untuk menolong wali-wali-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-Nya tanpa peperangan, tanpa jihad, dan tanpa yang lainnya. Sebagaimana Allah telah berfirman,

    ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ [محمد/4]

    Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain. [Muhammad : 4]

    Lalu Islam yg mana yg benar? di Indonesia saja banyak “versi Islam”, kok gitu? Hari Puasa/Idul Fitrinya saja sering bertentangan. Alquran yg mana yg diikuti. Jadi Alquran juga diragukan!! Tak jelas ajarannya, akhirnya banyak tafsir-tafsir, mazhab-mazhab. Ada yg ajarannya pake Cadar, Ada yg pake Jilbab saja, Ada yg pake Jilbab kalo sholat tapi hari biasa pake Jeans ketat dan baju U can see. Ada yg miara Jenggot ada yg tidak! Ada 2 rakaat, ada 4 rakaat. Jadi Alquran kitab suci yg tak jelas!! Karangan Nabi Muhammad SAW, sama seperti saat sekarang yg dilakukan pendiri AHMADIYAH. Tapi Ahmadiyah kok di ajak PERANG oleh Umat yg NGAKU Islam. Jadi ISLAM itu yg mana ? MUHAMMADIYAH, AHMADIYAH, ALWASLIYAH ATAU SUFI, SUNI, NU! Yang paling benar yang mana? Ada lagi aliran GAJAH, MULFARIDUN, dll. Kesimpulannya ISLAM yg benar yang mana? TAK BISA DISIMPULKAN!
    yANG penting KITA HARUS HIDUP mengasihi, SALING MENHORMATI. Kalau terus dicari kekurangan dan mengaku INI YANG BENAR dan ITU YANG SALAH. Maka akan terjadi PERANG DUNIA YANG TERAKHIR. dan disitulah HARI AKHIRAT, KIAMAT, AKHIR ZAMAN. Dan ALLAH tetap berkuasa dan menghakimi yang menghujat dan mencaci. Yang suka memicu PEPERANGAN dan membuat ONAR. Terima kasih.
    Asalamualaikum warahmatulahhi wabarakatuh.

    Islam yang benar adalah Islam yang diajarkan Rasulullah dulu tanpa dicampuri dengan syirik dan bid’ah. Alquran yang diikuti adalah Alquran yang diturunkan atau diwahyukan Allah kepada utusan dan hambanya yang mulia Muhammad bin Abdillah shallallahu ‘alaihi wa salam. Jika umat Islam mau kembali kepada ajaran Islm yang murni seperti awalnya turun maka kemenangan akan diraih, insya Allah.

    Asy-Syaikh Al-‘Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam risalahnya Fiqhul Waqi’ hal 48-50 menjelaskan, “Dengan demikian, kunci kembalinya kemuliaan Islam ialah dengan mempraktikkan ilmu yang bermanfaat dan mengerjakan amal shalih. Ini adalah masalah besar yang tidak mungkin dicapai oleh kaum muslimin, kecuali dengan menerapkan manhaj At-Tashfiyyah (pembersihan) dan At-Tarbiyyah (pendidikan). Dua hal ini adalah dua kewajiban yang sangat penting dan sangat agung kedudukannya. Yang saya maksud dengan At-Tashfiyyah adalah beberapa perkara:
    1. Membersihkan aqidah Islamiyyah dari perkara yang menyimpang, seperti kesyirikan, menolak sifat-sifat Allah, menta’wilkan sifat-sifat Allah, menolak hadits-hadits shahih yang berhubungan dengan masalah aqidah, dan yang lainnya.
    2. Membersihkan fiqih islam dari ijtihad-ijtihad keliru yang menyalahi Al-Qur’an dan As-Sunnah dan membebaskan akal dari belenggu-belenggu taqlid dan kegelapan ta’asshub.
    3. Membersihkan kitab-kitab tafsir, fiqih, raqa’iq, dan yang laiinya dari hadits-hadits dha’if (lemah), maudhu’ (palsu), riwayat-riwayat isra`iliyyat, dan munkar.

  3. Muhammad Bagudung | Balas

    Adam, manusia pertama diciptakan yg mulia “segambar” dengan Allah. Tetapi sudah rusak citranya oleh godaan setan, manusia telah berpikir picis seperti SETAN dan matanya diBUTAkan oleh pemikiran dan keinginannya. Sehingga orang yg tidak mengenal ALLAH dengan benar semakin jauh dariNYA dan hatinya selalu egois.

    Siapa sebenarnya ALLAH itu? Apa mungkin seorang RAJA mewariskan TAHTA pada orang yang kemudian menghujat PANGERAN ahli warisnya, dan memberikan hak BANGSAWAN kepada org yg bukan dari keturunannya kecuali “ORANG” tersebut ingin merebut kekuasaan RAJA? Ya, kisah ini LOGIS! Demikian juga dengan ALLAH yg sungguh pencipta ALAM SEMESTA.

  4. ALLAHU AKBAR

  5. Jangan macam-macam dengan islam sudah jelas nabinya, kitabnya, rukun imannya, rukun islamnya semuanya ada dalam Islam maka pelajarilah dengan baik dan teliti, pokonya pertanyaan apapun mengenai dunia dan akhirat ada dalam Al’Quran dan Sunnah Nabi
    Punten ah Islam anu leres sareng sae

  6. saya sangat bersyukur karena semua keluarga saya islam yg taat. walaupun misalnya keluarga saya bukan islam (naudzubillahimindzaliq), saya akan tetap masuk islam.

    alhamdulillah ya Allah..

  7. ALLAHU AKBAR….ALLAHU AKBAR….ALLAHU AKBAR….

  8. ISLAM itu indah mempesona.

  9. Wah, saya juga punya kisah agama lain [maaf tidak saya sebutkan] yang masuk Islam, dan itu teman saya sendiri. Kisahnya cukup mengharukan karena dia dimusuhi teman yang dulu seiman dengannya, keluarganya, dan banyak sebagainya. Dia masuk Islam karena berpikir.
    Subhanallah..

  10. begini saudaraku muslim mari kita buka mata, telingg dan hati kita, kalau benar islam agama Allah, kenapa sampai sekarang islam hanya nomor 3 setelah kristen dan buhda di bumi ini, kristen merajai semua kelas mulai dari negara maju, negara terkemuka, Alkitab sampai saat ini menjadi Kitab Suci terdepan dari kitab suci agama manapun :
    1. Alkitab Firman Allah
    2. Dalam Alkitab banyak ditemukan temuan-temuan yang banyak membantu manusia di muka bumi; saudara muslim tidak sadar bawah selama ini mereka pakai pegeras suara untuk mengumandangkan azhan adalah temuan anak sekolah minggu yang notaben Kristen anehkan .
    3. kalau kita berpikir secara cerni, kalau Islam agama benar ko sampai saat ini tidak pernah maju-maju.
    4. Pencipta mesin cetak pertama kali yang di cetak adalah Alkitab. Anak sekolah minggu ini cacat tetapi tiap hari dia baca Alkitab dan diditemukan dalam ayat Alkitab tentang kitab Wayhu dan Penghotba. Dan sekarang mesin cetak itu mencetak Alquran aneh lagi khan teman.

  11. saudaraku muslim yang saya cintai, bukannya maksud untuk membuat perkara, tapi di Al quran juga di katakan bahwa Allah membenarkan Taurat dan injil (Alkitab), jadi kita tidak bisa menyalahkan antara ke dua kitab tersebut. jika kita menyalahkan berarti kita sama saja melawan kehendak Allah, memang sih banyak kitab-kitab yang ada di bumi ini tapi yang Allah mau sekarang ialah Iman,percaya, serta perilaku yang baik kita kepadaNya. apa sih susahnya berdamai dengan agama yang berbeda?

    Di dalam agama Islam ada 6 rukun iman, salah satunya adalah beriman kepada kitab2 Allah. Kitab Allah antara lain, Al-Quran, Injil, Taurat, Zabur. Seorang muslim wajib beriman terhadanya. Namun sayang, orang-orang nashara melampaui batas dengan mengubah kitab Injil dr aslinya. Bagaimana Anda mengajak berdamai, sedangkan kaum Anda mengingkari Allah dan Rasul-Nya serta mengubah kitab2-Nya? Aneh sekali.

  12. @eneng kusnadi: good tanggapannya

  13. saya dapat informasi seperti ini dari kritologi ahmad deedat….
    sekarang saya mau tanya apakah setiap kata kata dari riwayat dari samuel dan tawarikh berbeda, jika berbeda mengapa terjadi hal seperti itu, bukankah itu firman tuhan,
    di alquran tidak ada yang seperti ini. kata katanya di ubah

  14. Bismilläh
    Komentar2 yg tdk sejalan dg tuj pnulisan, didelete saja. Khawatir jstru mnimbulkn syubhat dhati pmbaca

  15. allhamdullillah saya beragama ISLAM….& saya berjanji tidak akan keluar DARI ISLAM….

  16. saudara-sudara yang beragama….
    marilah kita saling mengasihi dan menghormati…
    karna apa?
    yang terpenting dalam kehidupan menghargai satu sama lain nya
    memang ada perbedaan pendapat satu sama lain nya…
    namun yang pasti kita miliki keteguhan hati yang islami….

    Saling mengasihi benar, tetapi harus berlandaskan karena Allah, kitabullah dan sunnah. Anggapan saling mengasihi dalam ibadah, itu tidak benar. Karena Allah telah berfirman bahwa agama yang diridhoi Allah adalah Islam. Selain Islam, batil dan sesat.

  17. islam=rohmatan lil alamin…tul gak????

  18. islam sampai mati.

  19. tak usah dipromosikan ttg agamamu itu…kita da tau realitanya kok..

Tinggalkan Balasan ke agoes salim Batalkan balasan